Menurut Julie, selain masalah koginitif anak yang lahir dari seorang ibu yang mengkonsumsi minuman beralkohol saat hamil juga akan mengalami masalah dengan rendahnya perhatian dan reaksi.
"Implikasi yang tepat dari anak yang dikandung oleh seorang ibu dengan konsumsi minuman beralkohol akan membuat sejumlah masalah yang sangat kompleks,' tutur Julie Croxford.
"Hal yang membuat anak-anak akan mengalami tantangan yang lebih berat dalam interaksinya di sekolah.'
Hasil penelitian Julie Crocford dipublikasikan melalui `the journal Alcoholism: Clinical & Experimental Research` edisi Agustus.
Studi melibatkan 337 anak yang berusia 7.5 tahun yang memiliki catatan saat dikandung.
Anak-anak ini menghadapi tantangan yang besar karena proses kognitig yang sangat lambat serta bereaksi yang buruk.
Empat kemampuan kognitif pada anak-anak yang diteliti ini termasuk : scanning memory jangka pendek, rotasi mental, perbandingan jumlah dan proses perbedaan.
Mattwe J Burden yang menjadi rekan penelitian ini mengatakan bahwa anak-anak ini akan mengalami pemahaman yang lemah pada proses perhitungan.
Kemampuan dalam aritmatika misalnya merupakan sebuah jenis kemampuan bentuk verbal yang dipadukan dengan kemampuan kognitif.
Konsumsi alkohol selama kehamilan berlangsung sudah lama diketahui banyak menyebabkan dampak buruk seperti dampak fisik dan mental.
Wanita yang tetap mengkonsumsi alkohol (meski semakin hari semakin turun) selama hamil disarankan untuk mengurangi kebiasaan itu karena dampak yang terjadi pada janin sangatlah berartiSelama ini dampak negatif dari konsumsi alkohol berlebih yang paling banyak diketahui orang adalah mabuk semata, dan itupun dapat hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata efek negatif itu tidak berhenti sampai disitu saja.Tak sekedar menyebabkan mabuk, alkohol juga memiliki dampak negatif lain bagi tubuh.
Berikut ini adalah pengaruh buruk akohol bagi kesehatan yang mungkin belum anda ketahui sebelumnya:
· Mabuk: Konsumsi alkohol yang banyak dapat membuat mabuk dan menyebabkan korban mengalami sakit kepala, mual, muntah serta nyeri pada bagian tubuh tertentu.
· Berat badan naik: Karena pada umumnya minuman beralkohol memiliki kadar kalori dan gula yang tinggi.
· Tekanan darah tinggi: Alkohol merupakan pemicu tekanan darah.
· Sistem kekebalan tubuh menurun: Dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka tubuh anda akan mudah terserang infeksi.
· Kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan & gangguan hati: Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang anda konsumsi, semakin besar pula resiko anda terjangkit kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan dan gangguan pada organ hati.
Mengonsumsi minuman beralkohol itu boleh-boleh saja, apalagi saat berkumpul dengan teman dan relasi. Tapi anda harus ingat: semua ada batasannya. Sayangilah tubuh anda.
Konsumsi minuman beralkohol sebanyak dua gelas atau lebih per hari dapat meningkatkan faktor risiko aneurisma aorta abdominal pada pria. Demikian laporan para ilmuan Harvard yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology edisi April 2007.
Aneurisma aorta abdominal (AAA) terjadi ketika dinding aorta – pembuluh darah arteri terbesar dalam tubuh manusia yang mengalirkan darah ke jantung – meregang atau melemah ketika melewati abdomen (perut). Pompaan darah melalui arteri tersebut dapat menyebabkan dinding yang telah lemah menjadi melembung dan dapat pecah sehingga menyebabkan kematian pada sebagian besar pasien.
Dr. Daniel R. Wong dari Harvard School of Public Health di Boston melakukan analisa data kohort dari 39.000 pria ,termasuk 376 diantaranya yang baru didiagnosa menderita kasus AAA, pada tahun 1986 sampai 2002.
Setelah memperhitungkan berbagai faktor risikoyang lain, termasuk merokok dan tekanan darah tinggi, mereka menemukan kaitan langsung antara konsumsi alkohol dan diagnosa AAA. Hubungan tersebut bahkan lebih kuat ketika para peneliti memperoleh data konsumsi alkohol terbaru.
Ketika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum alkohol, orang yang meminum alkohol sebanyak 2 gelas (30g) per hari mempunyai risiko AAA sebanyak 21 persen lebih tinggi.
Para peneliti mencatat bahwa dibandingkan dengan anggur dan bir, cairan alkohol (liquor) menunjukkan hubungan terkuat dengan AAA.
Ilmuan tersebut menyatakan,”Konsumsi alkohol ringan tidak menunjukkan bahaya maupun manfaat terhadap aneurisma.”
Dr. Wong mengatakan kepada Reuters Health bahwa hasil penemuan ini harus dipandang dalam konteks manfaat konsumsi alkohol terhadap risiko penyakit kardiovaskular yang ditemukan akhir-akhir ini dan diperlukan bukti-bukti lebih lanjut untuk mengkonfirmasikan kedua penemuan yang bertolak-belakang tersebut.
Ia menambahkan,” Namun demikian, hasil penelitian ini meningkatkan kewaspadaan dan merupakan peringatan terhadap konsumsi alkohol dalam jumlah yang lebih tinggi pada pria yang mungkin telah mengalami atau mempunyai risiko aneurisma aorta.”
Aneurisma aorta abdominal (AAA) terjadi ketika dinding aorta – pembuluh darah arteri terbesar dalam tubuh manusia yang mengalirkan darah ke jantung – meregang atau melemah ketika melewati abdomen (perut). Pompaan darah melalui arteri tersebut dapat menyebabkan dinding yang telah lemah menjadi melembung dan dapat pecah sehingga menyebabkan kematian pada sebagian besar pasien.
Dr. Daniel R. Wong dari Harvard School of Public Health di Boston melakukan analisa data kohort dari 39.000 pria ,termasuk 376 diantaranya yang baru didiagnosa menderita kasus AAA, pada tahun 1986 sampai 2002.
Setelah memperhitungkan berbagai faktor risikoyang lain, termasuk merokok dan tekanan darah tinggi, mereka menemukan kaitan langsung antara konsumsi alkohol dan diagnosa AAA. Hubungan tersebut bahkan lebih kuat ketika para peneliti memperoleh data konsumsi alkohol terbaru.
Ketika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum alkohol, orang yang meminum alkohol sebanyak 2 gelas (30g) per hari mempunyai risiko AAA sebanyak 21 persen lebih tinggi.
Para peneliti mencatat bahwa dibandingkan dengan anggur dan bir, cairan alkohol (liquor) menunjukkan hubungan terkuat dengan AAA.
Ilmuan tersebut menyatakan,”Konsumsi alkohol ringan tidak menunjukkan bahaya maupun manfaat terhadap aneurisma.”
Dr. Wong mengatakan kepada Reuters Health bahwa hasil penemuan ini harus dipandang dalam konteks manfaat konsumsi alkohol terhadap risiko penyakit kardiovaskular yang ditemukan akhir-akhir ini dan diperlukan bukti-bukti lebih lanjut untuk mengkonfirmasikan kedua penemuan yang bertolak-belakang tersebut.
Ia menambahkan,” Namun demikian, hasil penelitian ini meningkatkan kewaspadaan dan merupakan peringatan terhadap konsumsi alkohol dalam jumlah yang lebih tinggi pada pria yang mungkin telah mengalami atau mempunyai risiko aneurisma aorta.”
No comments:
Post a Comment