AGAR ANAK MENCINTAI DAN HAFAL AL – QURAN
Penerbit: MU’ASSASAH IQRO’,KAIRO
RUMAH TELADAN
Rumah mrupakan taman pendidikan pertama, di mana di dalam rumah ini lah seorang anak tumbuhdan berkembang. Jika rumah ini menjadi taman pendidikan yang baik, maka rumah ini akan menghasilkan pohon yang baik dan buah yang menggiurkan. Sebaliknya, jika rumah ini menjadi lingkungan yang buruk, di kelilingi bencana dan pencemaran, maka rumah ini akan menimpakan bahaya dan keburukan kepada seluruh penghuninya. Lebih dari itu, bahaya dan keburukan itu pun akan menimpa orang orang yang berada di sekitar rumah ini.
Oleh karena itu, jika anda ingin membuat anak anda mencintai al – quran, maka jadikan lah rumah anda sebagai rumah yang patut di jadikan teladan dan contoh yang baik, bagi orang yang akan berinteraksi dengan al quran, di mana di dalam rumah ini harus ada penghormatan yang sungguh sungguh kepada al – quran.
Ketika al – quran di gemakan di dalam rumah ini, maka ia harus di gemakan dengan suara yang indah dan menyejukkan, ia tidak boleh di gemakan dengan suara yang lebih keras dari pada apa yang di butuhkan pendengarnya, agar gema al – quran ini tidak menyakiti orang lain. Jika di sebuah rumah anda menemukan perilaku yang bertentangan dengan apa yang terkandung dalam al – quran maka akan anda temukan bahwa penghuni rumah itu melaksanakan perintah al –quran tanpa ada keseriusan atau kesungguhan, dan hal itu akan menimbulkan berbagai permasalahan bagi anak anak.
Jadi cinta seorang anak kepada al qur’an sangat berhubungan dengan karakteristik dan kondisi rumah. Benarkah rumah itu merupakan rumah yang patut di jadikan teladan? Atau mungkinkah rumah itu berada di jalur yang berseberangan dengan teori teori yang di kemukakan penghuninya?
Dalam konteks ini, ada banyak model rumah, antara lain:
1. Rumah yang tidak peduli kepada al – qur’an dan pernah membacanya. Namun demikian ,untuk membuat anak anak mereka dapat menghafal al – quran mereka mempunyai prinsip prinsip yang penting bagi mereka. Mereka berusaha memasukkan anak anak ke taman pendidikan al – quran. Namun mereka lupa akan keutamaan rumah mereka sndiri. Oleh karena itulah , rumah ini tidak di anggap sebagai teladan yang baik, dalam rangka membuat anak anak mencintai al – quran dan senantiasa terkait dengannya.
2. Rumah yang penghuninya mengambil ajaran islam (dan memperaktekkannya) secara sulit dan bukan secara mudah,menyikapi sejumlah permasalahan agama dengan fanatisme, dan bersikap kaku dalam permasalahan permasalahan ini, sehingga hubungan antar mreka berubah menjadi hubungan yang penuh dengan ketegangan dan emosionalitas tinggi. Ketegangan ini tersebar di dalam rumah dan di kalangan anak anak. Ayah sangat dalam mendorong penghuni rumah agar mengajarkan al – qur’an kepada anak anak, namun pengajaran ini di lakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan pertumbuhan, karakteristik, kemampuan,,dan kecenderungan anak anak. Oleh karena itu lah , -pada tahap berikutnya- muncul berbagai permasalahan yang akan menghambat perasaan cinta al – qur’an ke dalam hati anak anak.
3. Rumah yang penghuninya melupakan al-qur’an , sehingga al-quran pun melupakan mereka. Bahkan mereka membuat sesuatu yang menggantikan al-quran dengan, berupa lagu dan musik.
Jika anak anak di dorong untuk mendengarkan musik dan lagu, maka secara sengaja ataupun tidak sengaja, di dalam hati mereka akan tertanam perasaan cinta kepada musik dan lagu tersebut.pada tahap berikutnya,mereka akan menjadi duta untuk menyebarkan perasaan cinta kepada musik dan lagu tersebut di kalangan shabat dan orang orang dekatnya. Oleh karena itu lah, rumah ini di anggap sebagai rumah yang buruk, yang akan menghambat tersebarnya perasaan cinta kepada al-qur’an di dalam hati orang lain.
4. Rumah yang baik dan kondusif, di mana penghuninya mecintai dan mengamalkan al-qur’an, sekaligus menerjemahkan rasa cinta kepada al-qur’annya itu dala perilakunya, sehingga arahan-arahan al-qur’an akan menjelma dan nyata dalam kehidupan mereka peraktekkan adalah kasih sayang, saling mencintai , dan hidup dengan penuh ketenangan . oleh karena itu, anak anak pun akan merasa bahwa al-qur’an mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam menyebarkan perilaku yang baik, membentuk mereka menjadi sosok yang mencintai al-qur’an, dan memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Di rumah inilah mereka dapat tumbuh dalam kondisi mencintai al-quran.
PENDIDIK TELADAN
Ada banyak cara dan metode dalam memberikan pendidikan dan pengajaran. Namun sejumlah eksperimen dan penelitian berhasil membuktikan bahwa cara yang terbaik untuk membentuk dan mentransfer pengetahuan menjadi sesuatu yang riil dan kongret adalah dengan menjadi sosok yang perbuatannya dapat di teladani. Oleh karena itu, jika seorang pendidik ingin menanamkan persaan cinta kepada al-qur’an di hati anak anaknya, maka perbuatannya harus menjadi teladan bai mereka.
Ketika mulai memotivasi mereka agar mau menghafal al-qur’an, sang pendidik akan mengataka kepada mereka: “al-quran adalah kitab Allah. Barang siapa berpegang teguh pada al-qur’an, maka Allah akan menolong dia.”
MENGGUNAKAN SARANA PENDIDIKAN MUTAKHIR
Menanamkan perasaan cinta kepada al-qur’an dalam hati anak anak merupakan suatu hal yang sulit dan rumit. Meskipun sulit, ada beberapa hal yang dapat membantu seorang pendidik untuk memudahkan tugas tersebut. Di antaranya adalah dengan melakukan variasi dalam menggunakan sarana pendidikan tersebut sesuai dengan kaakteristik anak anak.
Di antara sarana sarana tersebut adalah:
1. Menggunakan sarana untuk mendengar dan menonton, seperti kaset dan komputer, serta berbagai sarana peraga lainnya, seperti video.
2. Memberikan pelajaran kepada anak anak melalui perantaraan penampak suara dan gambar, seprti menggunakan proyektor, papan tulis, atau yang lainnya.
3. Menulis ayat yang sudah di hafal anak-anak di papan tulis dengan tulisan yang indah, dan mengulang kembali hafalan itu di tempat khusus untuk mereka.
4. Menyediakan barang elektronik untuk menghafal al-qur’an dan mengajarkan program program tersebut kepada anak anak, agar mereka dapat menggunakannya pada saat yang sesuai untuk mereka.
5. Menciptakan berbagai kegiatan yang menantang kemampuan anak anak, agar mereka mau mencurahkan segenap kemampuannya. Namun kegiatan kegiatan itu harus di sampaikan dengan sikap yang memotivasi mereka, bukan dengan sikap yang mengancam. Misalnya mengadakan tour setiap selesai menghafak satu juz al-qur’an.
6. Menjadikan jumlah hafalan anak sebagai kriteria untuk mengutamakan dan membedakan antara anak yang satu dengan yang lainnyan pada momen momen tertentu, bukan setiap waktu.
7. Membuat papan kehormatan di mana pada papan ini tertulis nama anak anak dan jumlah hafalan al-qur’an yang di milikinya.
BERINTERAKSI SECARA BAIK DENGAN MEMORI ANAK
Menghafal al-qur’an sangat bergantung kepada memori dan sangat tertarik dengan daya ingat otak. Mengenai sejauh mana kecepatan memori sseseorang , hal ini sangat bergantung pada perhatiannya, di mana perhatiannya ini sangat bergantung pada kemampuannya dalam menyimpan informasi masa lalu dan mengungkapkannya kembali.
Namun demikian, ketidak mampuan seseorang untuk mengembalikan informasi masa lalu, tidak selalu menjadi pertanda bahwa dia adalah seseorang yang lemah ingatan memorinya,sebab fenomena lupa itu terkadang di sebabkan oleh:
1. Faktor psiologis atau mental. Pasalnya, analisis kejiwaan menyatakan bahwa watak seseorang itu cenderung lebih dapat melupakan informasi inormasi yang membangkitkan perasaan pedih dalam dirinya ( apakah itu karena takut atau ngeri terhadap suatu hukuman,merasa berdosa,atau merasa kurang/lemah, dan seterusnya). Lupa dalam kondisi adalah sebuah ketertabahan.
2. Ketidakmampuan seseorang untuk mengingat informasi tersebut. Dengan demikian, seorang anak yang tidak dapat memfokuskan perhatiannya pada satu juz al-qur’an yang pernah di hafalnya, maka di akan sulit untuk dapat menghafal juz tersebut ketika di perintah menghafalnya.
CARA MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN MEMORI ANAK
Seluruh kemampuan dan kecakapan anaak adalah anurgarah Allah yang di berikan sesuai dengan ketentuan dan keadilannya . di antara kemampuan tersebut adalah memori yang di miliki setiap manusia, namun dengan daya ingat yangg berbeda beda. Memori adalah sebuah perangkat untuk menyimpan hafalan al-qur’an. Agar kita dapat memelihara memori anak, kita harus memperhatikan aturan aturan berikut:
1. Kemampuan untuk mengingat semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Kemampuan ini semakin bertambah dalam hal cakupan terhadap berbagai unsur, dan dalaam hal penyimpanan terhadap informasi informasi dalam waktu yang lebih lama. Kita tidak boleh lupa bahwa perkembangan ingatan ini seiring dengan perkembangan perhatian. Oleh karena itu, agar kita dapat menambah memori anak, kita harus mengajari mereka bagaimana cara fokus pada perhatian. Namun dengan syarat, orang yang mendidiknya harus meenjadi teladan baginya, sebab pendidik yang dalam keadaan tegang, sering mengeluarkan lebih dari satu perintah dalam satu waktu, dan cepat emosi dalam bekerja, akan menularakan ketegangan itu kepada keluarganya, sehingga memori anak akan terpengaruh karena terpengaruhnya perhatian.
2. Pendidikan itu menuntut adanya pemenuhan terhadap keperluan keperluan anak . oleh karena itu, perhatian terhadap fisik dan nutrisi anak, tentunya akan mempengaruhi memori mereka. Seorang anak yang mengkomsumsi makanan yang sempurna dan tepat pada waktunya, maka kemampuannya untuk menampung seluruh informasi akan lebih besar. Pada saat yang sama, akan lebih baik jika anak di larang mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, pemanis, atau pewarna, sebab bahan bahan ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kempuan memori mereka , sekali gus dapat membuat mereka menjadi hiperaktif, namun kurang konsentrasi.
3. Mengajarkan al-qur’an kepada anak anak memerlukan pembekalan dan penerapan dalam bentuk perbuatan , agar mereka menyadari nilai yang terkandung pada suatu yang di ajarkan kepada mereka. Pada saat yang sama, nilai nilai itu akan senantiasa eksis dalam memori mereka.
4. Memori anak kecil itu tentu membutuhkan dukungan dan support materil dan moril. Bagi anak kecil, dukungan materill lebih baik dari pada dukungan moril. Tujuannya adalah agar dia merasakan bahwa dirinya memetik hasil kerja keras yang telah di lakukannya dalam menghimpun berbagai informsi (pengetahuan) atau menghafal sesuatu, dalam waktu yang lama.
5. Ingatan yang sejalan dengan kecenderungan akan berlangsung lebih lama oleh karena itu, seorang pendidik harus mencari kecenderungan dan potensi anak anak, sehingga di akan lebih mudah mengarahkan kemampuan dan menginvestasikan potensi mereka , tanpa mendapatkan kesulitan dari mereka. Banyak situasi dalam al-qur’anul karim yang dapat menarik perhatian anak anak, dan menceritakan hal itu secara berulang kali dapat menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap hafalan mereka.
6. Menyusun jadwal tidur dan istirahat dapat membantu ingatan mereka lebih dapat bertahan dan dapat mengembangkannya. Dengan demikian , perlu di bentuk sebuah jadwal melalui musyawarah dengan anak untuk menentukan kapan waktu produksi (menghafal) dan kapan pula waktu bermain. Dalam hal ini , pendidik harus menghormati waktu bermain anak , agar mereka pun menghormati waktu berproduksi, dan agar memori mereka menjadi lebih berkembang.
7. Menjauhi unsur unsur yang mengacukan dapat membantu mengembangkan ingatan mereka. Di antara unsur unsur yang mengacukan tersebut adalah menonton televisi dengan acara acara yang tidak mendidik, atau acara acara kartun yang dapat mempengaruhi dan mengacukan psiologi mereka.
8. Menciptakan suasana keluarga dan masyarakat, serta suasana psiologi yang baik untuk anak, dapat membantunya untuk memajukan dan mengembangkan memorinya.
PENDIDIK HARUS MENGETAHUI BAHWA CINTA KEPADA ALQUR’AN BUKAN LAH CINTA YANG DI UCAPKAN DENGAN KATA KATA SEMATA, MELAINKAN CINTA KEPADA AL – QUR’AN ITU MEMPUNYAI TANDA TANDA YANG MENGEKSPRESIKAN PERASAAN CINTA ITU SENDIRI. DI ANTARA TANDA TANDA CINTA KEPADA AL-QUR’AN ADALAH PERBAIKAN PERILAKU, KEINGINAN ANAK UNTUK MENGAJARKAN AL-QURAN KEPADA ORANG LAIN, PERASAAN BAHWA DIRINYA TELAH MENYATU DENGAN AL-QUR’AN, SEMANGAT UNTUK MEMBELANYA, SERTA TEKAD UNTUK SELALU MENGIKUTI PERINTAH PERINTAHNYA DAN MENJAUHI LARANGAN LARANGANNYA. JIKA TANDA DAN CIRI CIRI ITU SUDAH ADA PADA DIRI ANAK ANDA, MAKA KETAUHILAH BAHWA ANDA TELAH MERAIH KEBERHASILAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS ANDA. ANDA TELAH BERHASIL MEMBUAT ANAK ANAK ANDA SAMPAI TEHAP MENCINTAI AL-QUR’AN.
AKHIRNYA KITA MENGETAHUI BAHWA AMANAH INI SANGAT BESAR DAN TUGAS INI PUN SANGAT MULIA. NAMUN DEMIKIAN , TAK ADA YANG DAPAT KITA SELAIN BERUSAHA UNTUK MENUNAIKANNYA. ADAPUN TAUFIQ DAN DUKUNGAN ITU SENDIRI DATANGNNYA DARI ALLAH, SEBAB DIA LAH SEBAIK BAIK PELINDUNG DAN SEBAIK BAIK PENOLONG.
SEMOGA INFORMASI INI BERMANFAAT
http://mbaratkj.blogspot.com
No comments:
Post a Comment