Balur di Atas Kulit
Orangtua zaman dulu masih sering menggunakan ramuan alami bila anak sakit. Selain murah, obat-obatan tradisional mudah didapat, contohnya tampel.
Kata tampel biasa digunakan di kalangan orang Jawa. Berasal dari kata "tempel" yang berarti lekat karena ramuan tradisional tersebut ditempelkan atau dibalurkan di atas kulit.
Tampel merupakan obat tradisional yang dihaluskan kemudian ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit. Misal, jika badan demam atau panas maka tampel bisa diletakkan di dahi, atau jika perut kembung bisa diletakkan di atas perut.
Murah dan Terjangkau
Obat tradisional semacam tampel sudah digunakan sejak dulu. Hingga saat ini pun, masih banyak yang menggunakannya. Bila Moms termasuk di antaranya, tak masalah! Asal obat tradisional tersebut berasal dari tanaman obat yang berfungsi alami untuk mengobati penyakit.
Umumnya obat tradisional relatif lebih aman. Ia mempunyai kelebihan yaitu toksisitasnya lebih rendah dibandingkan obat kimia. Bila penggunaannya benar dan tepat, obat tradisional hampir tidak ada efek sampingnya.
Kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga bisa disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.
Dari segi medis, obat tradisional ini berfungsi sebagi pertolongan pertama. Tidak akan membahayakan jika penggunaannya tepat dan aman.
Ramuan Alami
Berikut bahan tradisional yang bisa digunakan bila si kecil sakit:
1. Kunyit (Curcuma longa)
Mengandung minyak atsiri, curcumin, turmeron, dan zingiberen yang berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi atau antiperadangan. Berfungsi sebagai penurun panas. Yang digunakan untuk obat adalah rimpang kunyit yang berwarna oranye.
2. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Daun kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol.
Cara membuat: cuci bersih daunnya, keringkan, kemudian panaskan sebentar di atas api agar layu. Remas-remas hingga layu, beri minyak kelapa, tempelkan pada perut dan kepala. Berfungsi sebagai kompres.
3. Bawang merah (Allium cepa L)
Mengandung kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Cara membuat: ambil lima siung bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa atau minyak telon secukupnya, lalu tampelkan ke ubun-ubun, dan balur ke seluruh tubuh.
Selain menurunkan panas, bawang merah juga bisa mengobati perut kembung. Caranya, balurkan bawang yang sudah diparut pada bagian pusar. Bisa juga menggunakan daun jarak yang sudah dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.
4. Lidah buaya (Aloe vera)
Berfungsi mendinginkan kulit, bisa digunakan untuk mengobati luka bakar pada bayi dan anak. Caranya, oleskan daging daun lidah buaya pada seluruh permukaan kulit yang terkena luka bakar.
5. Mengkudu (pace)
Selain buah, daun mengkudu juga bisa meringankan perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu di atas api beberapa saat, lalu oleskan minyak kelapa. Tempelkan pada perut anak saat masih hangat, lalu ulang beberapa kali.
6. Banglai (bangle)
Jika si kecil sering rewel pada malam hari, banglai bisa membantu menenangkannya. Caranya, balurkan banglai segar pada kening dan badan si kecil.
7. Kencur
Bisa digunakan untuk mengobati memar karena benturan. Caranya, rendam satu sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan pada bagian yang memar atau benjo
No comments:
Post a Comment